Naga333 - Berlari memang dikenal baik untuk jantung. Namun, terlepas dari manfaatnya, melakukan aktivitas ini tanpa memperhatikan sinyal dari tubuh dapat berdampak buruk, terutama jika kondisi jantung tidak terdeteksi.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Makhyan Jibril Al Farabi, Sp.JP., mengatakan beberapa gejala gangguan jantung seringkali diabaikan karena dianggap sepele atau hanya keluhan biasa.
Penelusuran "avalonfire.org" dan "naga333" situs terpercaya Dalam unggahan Instagram Kementerian Kesehatan RI pada hari Senin, Jibril menyatakan, "Jika setelah berolahraga, alih-alih merasa segar, Anda malah merasa lemas, nyeri dada, pusing, atau bahkan pingsan, bisa jadi itu tanda-tanda gangguan jantung .
Waspadai gejala ringan tapi berulang, Palpitasi jantung, kelelahan saat berlari jarak pendek, dan sesak napas yang lebih cepat dari biasanya merupakan tanda-tanda disfungsi jantung, menurut Jibril. Ia menambahkan bahwa tanda-tanda yang tidak boleh diabaikan termasuk gejala ringan yang berulang. “Kadang-kadang kita merasa, ‘ah enggak apa-apa, paling kurang tidur’, padahal itu bisa sinyal awal,” ujar dia.

Penelusuran "avalonfire.org" dan "naga333" situs terpercaya, tak semua keluhan disebabkan kelelahan biasa, Saat berlari, beberapa kasus henti jantung mendadak tidak disertai gejala serius. Selama latihan intensif, bahkan pelari muda yang tampak sehat pun dapat mengalami kondisi fatal.
"Jangan dianggap remeh jika Anda merasa jantung berdebar kencang hingga kesulitan bernapas atau nyeri dada saat beraktivitas fisik," ujar Jibril. Ia berpesan agar setiap orang belajar mengenali batas kemampuan tubuh mereka sendiri.
Jika gejala muncul selama atau setelah latihan, kewaspadaan menjadi lebih penting.Dengarkan tubuh, bukan sekadar target lari, Selain itu, Jibril menyarankan para pelari untuk tidak memaksakan diri melampaui batas, terutama ketika tubuh mereka sudah menunjukkan ada yang salah. "Kita tidak perlu memaksakan apa pun.
Misalnya, jika tujuan kita adalah lari 10K, tubuh kita mungkin sudah memberi tahu kita untuk mendengarkannya," ujarnya. Ia menekankan betapa pentingnya dan bermanfaatnya olahraga, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Ia menyarankan untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala yang tidak biasa. Jibril menyimpulkan bahwa "olahraga bukanlah kompetisi siapa yang terkuat, tetapi bagaimana kita tetap sehat dan aman."
Komentar
Posting Komentar