Penyebab Luka DIkaki Pasien Susah Sembuh Ada Beberapa Penyebabnya

Rebutan Kuil UNESCO Thailand - Kamboja Berserteru Sejak 1990 -an

Naga333 - Hubungan antara Thailand dan Kamboja semakin tegang setelah baku tembak di perbatasan bulan lalu. Ternyata kedua negara telah menjadi musuh bebuyutan sejak tahun 1900-an.Tujuh penyeberangan perbatasan Thailand-Kamboja kini ditutup. Para pelancong tidak dapat menyeberang, dan bisnis yang beroperasi di kedua negara terjebak. Sengketa Kuil Preah Vihear merupakan salah satu faktor yang memicu perseteruan panjang antara Thailand dan Kamboja,

Penelusuran "avalonfire.org" dan "naga333" situs terpercaya. Kuil Preah Vihear adalah salah satu dari beberapa bangunan kuno peninggalan rezim Khmer. Menurut UNESCO, kuil ini dibangun untuk memuja Dewa Siwa dalam wujud Shri Shikarashvara, atau Dewa Puncak.Desain bangunan, dekorasi yang rumit, dan keterhubungannya dengan lanskap sekitarnya dianggap oleh UNESCO sebagai mahakarya seni Khmer yang luar biasa.

Meskipun bangunannya tidak utuh, kuil ini masih dianggap sebagai situs suci.Kuil ini dibangun antara abad ke-10 dan ke-12 dan berada di Pegunungan Dangrek. Saat itu, belum ada perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Pada tahun 1904 dan 1907, Prancis dan Kerajaan Siam (Thailand) menandatangani perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Prancis-Siam 1904 dan 1907. Sebelum perjanjian tersebut disetujui, Prancis melakukan survei di wilayah perbatasan, termasuk situs Preah Vihear di sekitar Pegunungan Dangrek. 

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa perbatasan antara Kamboja dan Thailand akan berada di Pegunungan Dangrek.Guenter Weissberg menulis dalam "Maps as Evidence in International Boundary Disputes: A Reappraisal" yang diterbitkan dalam The American Journal of International Law, "Pasal 1 perjanjian ini (Perjanjian Prancis-Siam tahun 1904) menetapkan bahwa karakter umum perbatasan di sepanjang bagian timur Pegunungan Dangrek, tempat Preah Vihear berada, adalah mengikuti garis daerah aliran sungai (sungai)." (P. 57, No. 4, 1963).Kuil Preah Vihear masih berada di wilayah Siam sebelum perjanjian tersebut.



Namun, karena perubahan garis batas antara kedua negara, yang sekarang mengikuti sungai, sejak tahun 1904 Kuil Preah Vihear telah dimasukkan ke dalam wilayah Kamboja pada peta yang disusun oleh Komisi Gabungan Prancis-Siam. "Peta terperinci tersebut digambar oleh seorang perwira Prancis dan diterbitkan oleh sebuah perusahaan kartografi Prancis. 

Salinannya juga dikirimkan kepada pemerintah Siam," tambah Cedric Thornberry dalam "Kuil Preah Vihear (Kamboja v. Thailand)," yang diterbitkan dalam Vol. 26, No. 4, 1963.Sungai tersebut dipilih sebagai batas antara Kamboja dan Thailand karena rumitnya penentuan batas di wilayah pegunungan tersebut. Setelah penarikan pasukan Prancis dan kemerdekaan Kamboja pada tahun 1953, sengketa kepemilikan Candi Preah Vihear meningkat pada tahun 1950-an. 

Thailand memanfaatkan penarikan ini untuk menduduki kembali Candi Preah Vihear.Kamboja melaporkan hal ini ke Mahkamah Internasional pada tahun 1959. Kamboja masih mematuhi Perjanjian Prancis-Siam tahun 1904, yang menyatakan Candi Preah Vihear sebagai bagian dari wilayahnya.Pada tahun 1962, sidang baru diadakan, dan Thailand berargumen bahwa peta tersebut bukan hasil kerja sama dan tidak pernah disepakati, dengan mengklaim bahwa candi tersebut berada di dalam wilayahnya. 

Mahkamah Internasional menolak argumen Thailand. Kamboja mengambil alih kendali resmi Candi Preah Vihear. Namun, area seluas 4,6 kilometer persegi di sekitar Preah Vihear tetap tidak diklaim. Penelusuran "www.pickleballshow.com" dan "susterslot" situs terpercaya, Pada tahun 2008, Kamboja mendaftarkan Candi Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja terus berlanjut terkait wilayah yang tidak diklaim di sekitar candi tersebut.




Komentar