Naga333
Berita
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
NAGA333 - Penyanyi Vidi Aldiano mempertimbangkan untuk menghentikan kemoterapi dalam pengobatan kanker ginjal yang dideritanya. Keputusan ini disampaikan oleh pria berusia 34 tahun tersebut melalui akun Instagramnya, @vidialdiano, pada Kamis (13/2/2025). Vidi mengungkapkan bahwa ia mungkin akan menghentikan kemoterapi untuk mengurangi risiko efek samping.
Tahun ini menandai lebih dari lima tahun sejak Vidi didiagnosis kanker pada Desember 2019. "Di 2025 ini, mungkin gue udah harus stop kemo gue, karena sudah terlalu lama, dan kalau gue teruskan akan ada efek samping yang lebih parah," ujar Vidi dalam video tersebut. Apa efek samping kemoterapi? Pertanyaan ini mungkin muncul setelah mendengar pernyataan Vidi. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang efek samping kemoterapi.
Menurut Canadian Cancer Society, kemoterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk membunuh sel yang tumbuh cepat. Sel kanker tumbuh dan membelah lebih cepat dibandingkan sel normal dalam tubuh. Karena sel kanker tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri seperti sel normal, kemoterapi dapat efektif menghancurkannya. Namun, beberapa sel normal juga tumbuh cepat, seperti sel di sistem pencernaan dan folikel rambut, sehingga kemoterapi dapat merusak sel-sel tersebut. Kerusakan ini menyebabkan efek samping.
Menurut Cleveland Clinic, efek samping kemoterapi dapat mencakup: Kelelahan Kelelahan adalah efek samping yang paling umum, disebabkan oleh rendahnya jumlah darah (anemia). Rambut rontok Rambut biasanya mulai rontok dalam tiga minggu setelah memulai kemoterapi. Perubahan kulit Kulit bisa mengalami iritasi dan menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, meningkatkan risiko terbakar. Mual dan muntah Hingga 80 persen orang yang menjalani kemoterapi mengalami mual dan muntah. Perubahan kebiasaan buang air besar Kemoterapi dapat menyebabkan sembelit dan diare, serta intoleransi laktosa sementara. Kehilangan selera makan Indra perasa yang berubah dapat membuat makanan terasa pahit seperti logam.
Kesulitan makan akibat sariawan dan sakit tenggorokan dapat mengurangi nafsu makan. Masalah pada kandung kemih dan ginjal juga dapat terjadi, karena beberapa obat membuat proses buang air kecil menjadi sulit atau menyakitkan. Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat kemoterapi dapat menurunkan jumlah sel darah putih, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Trombosit rendah dapat menyebabkan luka berdarah lebih banyak dan memar lebih mudah. Neuropati perifer dapat menimbulkan nyeri, mati rasa, atau rasa geli di tangan dan kaki, seperti yang dilaporkan oleh NAGA333.
Kesulitan berpikir dan mengingat Kemoterapi dapat mempengaruhi kemampuan berpikir dan memori, terutama ingatan jangka pendek. Masalah seks dan kesuburan Kemoterapi dapat menurunkan kadar hormon, memengaruhi dorongan seks dan kesuburan, serta berisiko pada janin jika hamil selama perawatan. Itulah beberapa efek samping kemoterapi yang mungkin dialami penderita kanker.
Komentar
Posting Komentar