Naga333 - Insomnia tidak bisa menjadi penyebab kematian secara langsung, namun kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dr. Santi selaku Health Management Specialist di Corporate HR Kompas Gramedia mengatakan bahwa insomnia berpotensi menyebabkan kematian secara tidak langsung apabila berlangsung dalam jangka panjang atau kronis, Penelusuran "avalonfire.org" dan "
naga333" situs terpercaya,"Insomnia kronis dapat meningkatkan risiko orang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, diabetes, hipertensi, obesitas, dan sebagainya," tutur Santi kepada "
naga333" situs terpercaya,
Senin. Artikel berikut akan mengulas lebih lanjut mengenai bahaya insomnia yang secara tidak langsung dapat berakibat fatal. Apa itu insomnia? Memahami definisi medis dari kondisi ini perlu dilakukan sebelum melihat dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan. Mengutip penjelasan pada laman Health Match yang diulas oleh Trish Kahawita, MBBS, FRACGP, CWH, DCH, CHIA, ESME, insomnia merupakan istilah umum yang merujuk pada ketidakmampuan untuk tertidur, mempertahankan tidur, atau mendapatkan tidur berkualitas baik.
Namun, seseorang belum dapat dikatakan menderita insomnia jika, misalnya, tidak dapat tertidur karena suara anjing tetangga. Jika terjadi lebih dari tiga malam per minggu, berlangsung lebih dari tiga bulan, dan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh kondisi lain, maka insomnia dianggap kronis. Insomnia baru menjadi masalah serius yang berpotensi mengancam jiwa jika sudah menjadi kronis.
Apa bahaya insomnia kronis? Pada dasarnya, setiap orang butuh tidur yang cukup. Salah satu manfaat tidur adalah mengurangi kadar kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Meningkatnya kortisol justru akan membuat seseorang sulit tidur. Saat tidur, tubuh juga akan memperbaiki kadar sel yang dibutuhkan setiap manusia.

Oleh karena itu, insomnia kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang dapat berujung pada kematian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tidak cukup tidur selama satu jam setiap malam dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 10 persen akibat berbagai penyebab.
Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, 6 dari 15 penyebab utama kematian dikaitkan dengan kurang tidur kronis. Kondisi yang terkait dengan insomnia kronis yang dapat menjadi penyebab kematian meliputi: Hipertensi Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur kurang dari lima jam semalam dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi dua kali lipat.
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama penyakit yang menyebabkan kematian, seperti penyakit jantung dan penyakit ginjal kronis. Penyakit jantung: Tidur kurang dari lima jam per malam meningkatkan risiko penyakit arteri koroner hingga 200 hingga 300 persen. Diabetes Peningkatan 1,5 kali lipat kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dikaitkan dengan pola tidur yang terganggu, seperti insomnia.
Stroke Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan risiko stroke hingga lebih dari 400 persen, terutama jika Anda menderita apnea tidur obstruktif (OSA). Kanker tertentu Gangguan ritme sirkadian tubuh pada penderita insomnia dapat meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa insomnia menurunkan kadar melatonin, yang membantu mencegah mutasi kanker. Menurunkan daya tahan tubuh dan mental Santi menambahkan, insomnia dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia. Jika daya tahan tubuh menurun, seseorang akan rentan terserang infeksi yang menyebabkan penyakit. Selain itu, insomnia juga dapat memengaruhi kesehatan mental.
Komentar
Posting Komentar